BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS
Tiada Istimewa Melainkan Kelemahan Diri dan Segala Kebaikan Yang Wujud Dari Kepunyaan ILAHI. Hanya Kepada DIA Segala Penggantungan & Penyerahan Hidup dan Matiku.

24 November 2010

Sekitar Waktu Kematian & Saat Pengkebumian Jasad

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sekadar renungan dan perkongsian sahabat sekelian;

Bagaimanakah kita hari ini?
Adakah terlintas dihati bagaimana saat-saat nyawa diambil oleh malaikat izrail menyabut roh dari jasad..?
Apakah keadaan kita sewaktu itu? Bersediakah kita?



Ya sahabat....;( dalam kesukaan ada kesedihan. Itulah antara beberapa sebab ana membuka ruang penulisan berlalu ketika ini. "Amira.... ada berita hendak disampaikan, awak tahu tak Safiqah dah meniggal?" kata Adila kepada rakannya Amira yang dahulunya bersama menjadi teman persekolahan zaman kanak-kanak. 

Sedih menyelubungi hati saat mendengar berita seorang remaja berusia 22 tahun telah menemui tuhannya RABB.  "Makcik datang hendak kutip sumbangan derma untuk ahli taman perumahan yang meninggal semalam". Azimah kakak kepada Amira keluar rumah untuk menjenguk siapa yang hadir...kenapa makcik Zainab kelihatan seperti agak terpusu-pusu... rupanya..berita yang diterima semalam oleh Amira... adalah anak kepada kawan ayahnya Mansur dan kebetulan penduduk satu taman dengannya.. terpinga-pinga Azimah mendengar berita yang disampaikan oleh makcik Zainab... "Amira, anak pakcik Taib yang dibelakang rumah... meninggal semalam, hari dikebumikan."

Sahabat sekelian.... inilah sekitar kejadian yang terjadi petang tadi dirumah sinar.. amat terkedu dan tidak mampu direnungi betapa 'ajal itu datang tanpa dipinta', bila-bila saja saat dan ketikanya.

Mengapa sinar tulis luahan ini..? 
Tiba-tiba terdetik hati...bagaimanakah aku ketika nyawa diambil Allah?
Apakah persediaan yang sebenar-benarnya telah dibuat menuju redhaNYA?

Ya Allah....apakah mampu untuk kita renungi sahabat sekalian.... 

Kita mengejar itu dan ini, hakikatnya kembali ke alam yang nyata lagi kekal abadi. Tiada yang hakiki melainkan mati.

Ada orang mati tanpa pengetahuan... tiba-tiba ajal mereka diambil. Sekejap kita lihat dia sihat dan tersenyum....dalam keletihan, 5 minit kemudian dengar "dah meninggal"? hari ini beliau baik, esok tiba gilirannya pergi meninggalkan. Semalam kedengaran sihat...hari ini sudah ajalnya berakhir. 


Sesungguhnya mati itu sangat hampir kepada kehidupan seorang manusia..menjadi bijaksana seorang hamba mengingat kematian, lalu bermuhasabah atas setiap kerja yang dilakukan.

Alhamdulillah.. SubhanaAllah...mungkin Allah lebih menyayangi diri beliau.

Bagaimana diri ini Ya Rabb.. rupaku, keadaanku dan pekerjaan sepanjang usiaku? Mari bersama renungi dan panjatkan permohonan padaNya.

Bersyukurlah kita yang masih ada disini hari ini, ketika ini waktu ini kerana diberi kesempatan untuk memperbaiki mana yang terkurang dan bertaubat mana yang terlarang..



"Bukanlah yang dinamakan kaya kerana banyak hartanya, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kaya jiwa."
~(H.R.Bukhari & Muslim)~

25 Oktober 2010

~`Antara Kehidupan & Ujian..'-

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Salam Mahabbah buat sekelian sahabat..

Menarik membaca perkongsian ilmu dan kata-kata oleh seorang penulis yang juga..mungkin telah berpengalaman melalui rentetan perjalanan hidup..lalu diaplikasi untuk manfaat semua pihak yang ingin kepada perubahan yang lebih positif bagi diri.


Setiap orang mempunyai cabaran dan kelebihan mahupun kekurangan, cuma yang membezakan adalah pada peringkat dan kemampuan yang telah ditentukan buat diri mereka.. Ingin ana kongsikan kepada antum sebuah penulisan berkenaan tajuk yang dibawa. Semoga memberi manfaat buat kita semua.


Pernahkah mengalami MUSIBAH atau COBAAN yang sangat menSAKITkan?
Mungkin suami/istrei/anak Anda sakit yang tidak bisa disembuhkan atau bahkan meninggal, atau Anda di-PHK (kerja atau cinta), bisnis bangkrut, suami/isteri selingkuh, bercerai, suami tidak mau memberi nafkah, isteri yang tidak taat, sauadara, teman atau tetangga tidak mau menyapa, orang tua, suami, teman  yang zhalim, dsb.

Apakah Anda ingin SABAR dan REDHA menerima setiap keNYATAan,
serta tetap bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada mereka,
dan tetap berSYUKUR kepada Allah atas keNYATAan tersebut ?


Bila Anda bisa melakukan seperti itu...
bererti Anda telah melakukan hal yang menTAKJUBkan.
Kerana Rasulullah bersabda dari Suhaib r.a.,

“Sungguh menTAKJUBkan perkaranya orang yang berIMAN, kerana SEGALA URUSANnya adalah BAIK baginya. Dan hal yang demikian itu TIDAK AKAN terdapat KECUALI HANYA pada orang MUKMIN; yaitu jika ia mendapatkan keBAHAGIAan, ia berSYUKUR, kerana (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang TERBAIK untuknya. Dan jika ia tertimpa MUSIBAH, ia berSABAR, kerana (ia mengetahui) bahawa hal tersebut merupakan hal TERBAIK bagi dirinya.” (HR. Muslim)

Sahabat Hikmah...

Dari hadits di atas ternyata TIPS-nya satu, yaitu menjadi manusia berIMAN
Tetapi beriman yang seperti apa sahabat?

Iaitu menjadi orang yang berIMAN dengan 6 RUKUN IMAN (berIMAN kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitabNya, Rasul-rasul-Nya, Taqdir-Nya dan Hari Akhir) dan berIMAN dengan hal-hal berikut :
    • 1. BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah SEMENTARA, bukan sebenarnya keHIDUPan dan AKHIRAT itulah keHIDUPan yang sebenarnya dan KEKAL.
      Sehingga kita akan berSABAR untuk menjalani keHIDUPan yang SEMENTARA dan menanti keHIDUPan yang KEKAL ABADI.


      “Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan DUNIA itu hanyalah perMAINan dan suatu yang meLALAIkan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan DUNIA ini tidak lain hanyalah keSENANGan  yang MENIPU ?”  (QS Al-Hadiid: 20)


      “Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) SEHARI atau ½ HARI, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan SEBENTAR saja, kalau kamu mengetahui dengan sesungguhnya.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menCIPTAkan kamu secara MAIN-MAIN (saja), dan bahwa kamu tidak akan diKEMBALIkan kepada Kami?(QS Al-Mu'minuun: 112-115)

        • 2. BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah TEMPAT UJIAN (dengan keBURUKan dan keBAIKan ) dan akan diMINTA perTANGGUNGJAWABannya (kewajiban) masing-masing.  
          Sehingga kita akan SIAP hidup susah (yang tidak sesuai dengan keinginan )  dengan penuh pengorbanan, kita akan IKHLAS (karena Allah bukan karena orang yang kita BENCI) tetap bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada orang yang menZALIMi kita. Kita akan bisa mempunyai kePRIBADIan seperti para Nabi dan Rasul.


          ”Dialah yang menJADIkan MATI dan HIDUP, supaya Dia mengUJI kamu, siapa di antara kamu yang LEBIH BAIK amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk : 2)


          "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengUJI kamu dengan keBURUKan dan keBAIKan sebagai COBAAN (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan." (Qs. al-Anbiya': 35). 


          "Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari Kiamat selain kebaikan akhlaknya". (HR. Tirmidzi)


          ”Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. ” (QS Al Qalam : 4)


            • 3. BerIMAN bahwa semua yang terjadi telah TERTULIS dalam KITAB di LOH MAHFUZH.
              ”Tiada suatu BENCANA pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah TERTULIS dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) SEBELUM Kami menCIPTAkannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah MUDAH bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu JANGAN berDUKA cita terhadap apa yang LUPUT dari kamu, dan supaya kamu JANGAN TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah TIDAK MENYUKAI setiap orang yang SOMBONG lagi memBANGGAkan diri,” (QS Al-Hadiid: 22-23) 

                • 4. BerIMAN bahwa UJIAN adalah untuk mengetahui keBENARan IMAN kita.
                  ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka diBIARkan (saja) mengatakan: "Kami telah berIMAN", sedang mereka tidak diUJI lagi?  Dan sesungguhnya Kami telah mengUJI orang-orang yang SEBELUM mereka, maka sesungguhnya Allah mengeTAHUi orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengeTAHUi orang-orang yang DUSTA.” (QS Al ’Ankabut : 2-3)

                  •  5. BerIMAN bahwa disamping MUSIBAH CUBAAN yang ada, jauh lebih BANYAK NIKMAT yang Allah berikan, dan kita WAJIB berSYUKUR dan berTAKWA.
                  ”Dan Dia telah memberikan kepadamu (kePERLUanmu) dari SEGALA apa yang kamu MOHONkan kepadanya. Dan jika kamu mengHITUNG NI’MAT Allah, TIDAKlah dapat kamu mengHITUNGnya. Sesungguhnya MANUSIA itu, sangat ZHALIM dan sangat mengINGKARi (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim : 34)


                  ”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu berSYUKUR, pasti Kami akan menTAMBAH (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengINGKARi (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya ADZAB-Ku sangat PEDIH". (QS Ibrahim : 7)


                  Katakanlah: "Siapakah yang memberi RIZKI kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) penDENGARan dan pengLIHATan, dan siapakah yang mengKELUARkan yang HIDUP dari yang MATI dan mengKELUARkan yang MATI dari yang HIDUP dan siapakah yang mengATUR segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "MENGAPA kamu tidak berTAKWA (kepada-Nya)?"  (QS Yunus : 31)

                    • 6. BerIMAN bahwa semua keBAIKan "yang menimpa" kita berasal dari "sisi Allah" dan keBURUKan "yang menimpa" kita adalah disebabkan diri kita sendiri (dari nafs kita sendiri).
                       ”Apa saja NI’MAT yang kamu peroleh adalah DARIi Allah, dan apa saja BENCANA yang menimpamu, maka DARI (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS An Nisa : 79)


                      ” Boleh jadi kamu memBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menSUKAi sesuatu, padahal ia AMAT BURUK bagimu; Allah MENGETAHUI, sedang kamu TIDAK MENGETAHUI. " (QS. Al Baqarah: 216)

                        • 7. BerIMAN bahwa untuk masuk SURGA harus siap menerima UJIAN, dan BESARnya PAHALA tergantung BESARnya UJIAN.
                           ”Apakah KAMU mengKIRA bahwa kamu akan MASUK SURGA ? Padahal belum datang kepadamu COBAAN sebagaimana halnya orang-orang terDAHULU sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh MALAPETAKA dan keSENGSARAan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya perTOLONGan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya perTOLONGan Allah itu AMAT DEKAT.”  (QS Al Baqarah :214)


                          Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang PALING BERAT UJIAN dan COBAANnya?” Nabi Saw menjawab, “Para NABI kemudian yang MENIRU (menyerupai) mereka dan yang MENIRU (menyerupai) mereka. Seseorang diUJI menurut KADAR AGAMAnya. Kalau AGAMAnya TIPIS (lemah) dia diUJI sesuai dengan itu (RINGAN) dan bila IMANnya KOKOH dia diUJI sesuai itu (KERAS). Seorang diUJI terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi BERSIH dari DOSA-DOSA. (HR. Bukhari)


                          ”Seorang hamba memiliki suatu DERAJAT di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan AMAL-AMAL keBAIKannya maka Allah mengUJI dan menCOBAnya agar dia menCAPAI derajat itu.”  (HR. Ath-Thabrani)
                          ”Apabila Aku mengUJI hamba-Ku dengan memBUTAkan keDUA MATAnya dan dia berSABAR maka Aku GANTI kedua matanya dengan SURGA. (HR. Ahmad)


                          ”Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian.” (HR. Abu Ya’la)


                            • 8. BerIMAN bahwa UJIAN adalah bentuk KASIH SAYANG Allah kepada Hambanya, karena SURGA harus diperoleh dengan  JIHAD (keSUNGGUHan) dan keSABARan.
                                "Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan keBAIKan maka ditimpakan UJIAN padanya.”  (HR. Bukhari)


                              “ Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menCINTAi suatu kaum Allah mengUJI mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)


                              ”Apakah kamu mengKIRA bahwa kamu akan MASUK SURGA? padahal belum NYATA bagi Allah orang-orang yang berJIHAD di antaramu, dan belum NYATA orang-orang yang SABAR.” (QS Ali ’Imran : 142)



                              • 9.  BerIMAN bahwa  UJIAN dan COBAAN yang diterima akan mengHAPUS DOSA-DOSA.
                               “Tiada seorang mukmin ditimpa RASA SAKIT, keLELAHan (kepayahan), diserang PENYAKIT atau keSEDIHhan (keSUSAHan) sampai pun DURI yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah mengHAPUS DOSA-DOSAnya.” (HR. Bukhari)


                              “Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya.” (HR. Ath-Thabrani)


                              • 10.  BerIMAN bahwa UJIAN dan COBAAN adalah untuk menDEKATkan dirinya kepada Allah.
                              ”Apabila Allah menCINTAi hamba maka dia diUJI agar Allah menDENGAR perMOHONannya (kerendahan dirinya).” (HR. Al-Baihaqi)

                              • 11.  BerIMAN bahwa Allah mengUJI seorang hamba sesuai dengan keMAMPUannya.
                              Allah tidak memBEBANi seseorang melainkan SESUAI dengan keSANGGUPannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. ” (QS Al Baqarah : 286)


                              ”Tidak semestinya seorang muslim mengHINA dirinya. Para sahabat bertanya, “Bagaimana mengHIHA dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “MeLIBATkan diri dalam UJIAN dan COBAAN yang dia TAK TAHAN menderitanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)


                              ”Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah.” (HR. Bukhari)


                              • 12.  BerIMAN bahwa Allah mengUJI manusia SEPERTI mengUJI keMURNIan EMAS.
                              ”Allah mengUJI hambaNya dengan menimpakan MUSIBAH sebagaimana seorang mengUJI keMURNIan EMAS dengan API (pembakaran). Ada yang ke luar EMAS MURNI. Itulah yang diLINDUNGi Allah dari keRAGU-RAGUan. Ada juga yang KURANG dari itu (mutunya) dan itulah yang SELALU RAGU. Ada yang ke luar seperti EMAS HITAM dan itu yang memang ditimpa FITNAH (musibah).” (HR. Ath-Thabrani)

                              • 13.  BerIMAN bahwa berSABAR, berSYUKUR, meMAAFkan, dan berISTIGHFAR adalah HIDAYAH dari Allah.
                              ”Barangsiapa diUJI lalu berSABAR, diBERI lalu berSYUKUR, diZHALIMi lalu meMAAFkan dan menZHALIMi lalu berISTIGHFAR maka bagi mereka keSELAMATan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh HIDAYAH.” (HR. Al-Baihaqi)

                              • 14.  BerIMAN bahwa keBERKAHan Allah adalah bila kita RIDLO dengan semua NI’MAT yang Allah berikan baik SEDIKIT atau BANYAK.
                              Sesungguhnya Allah Azza Wajalla mengUJI hambanya dalam RIZKI yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia RIDLO dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memBERKAHinya dan meLUASkan pemberianNya. Kalau dia TIDAK RIDLO dengan pemberianNya maka Allah TIDAK AKAN memberinya BERKAH.” (HR. Ahmad)
                              
                              Sumber:
                              http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/22/392/
                              http://kata2-hikmah-ofa.blogspot.com/2010/10/tips-agar-sabar-dan-ikhlas-menerima.html


                              "Barangsiapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya."
                              ~(H.R. Muslim)~

                              ..~Berakhirnya Duka Dengan Bahagia~..

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                              Rujukan: AGAR menjadi PRIBADI yang RENDAH HATI dan DISENANGI



                              Ada seorang sahabat yang menemui seorang pemimpin yang alim, kaya dan sholeh.
                              Dia orang yang sangat sopan, terkenal menghargai setiap orang dan mempunyai pribadi yang sangat menyenangkan.

                              Ketika ditanya oleh sahabat tersebut apa TIPS agar dia mempunyai pribadi yang MENYENANGKAN, RENDAH HATI dan DISENANGI banyak orang, pemimpin yang sholeh itu menjawab:

                              ” Saudara , saya SELALU mengHARGAi SETIAP ORANG, siapapun dia, dan saya SELALU mengHARGAi setiap KESEMPATAN”


                              • "Jika saya berjumpa dengan ANAK-ANAK, saya menganggap anak-kanak itu LEBIH MULIA daripada saya, karena anak-kanak ini BELUM BANYAK melakukan DOSA daripada saya.”
                              • ” Apabila saya bertemu dengan ORANG TUA, saya menganggap dia LEBIH MULIA  daripada saya karena dia sudah LEBIH LAMA  berIBADAH."
                              • ”Jika saya berjumpa dengan ORANG ALIM, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena BANYAK ILMU yang telah mereka pelajari dan ketahui."
                              • "Apabila saya berjumpa dengan RAKYATku, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia tidak akan DIMINTA PERTANGGUNG JAWABAN seberat saya, dan mungkin di mata Allah dia LEBIH MULIA karena lebih berTAKWA."
                              • ”Apabila saya melihat ORANG JAHIL (BODOH), saya menganggap mereka LEBIH MULIA daripada saya karena mereka membuat DOSA dalam keJAHILan, sedangkan saya membuat DOSA dalam keadaan MENGETAHUI."
                              • ”Jika saya melihat ORANG JAHAT, saya TIDAK menganggap kita LEBIH MULIA karena mungkin satu hari nanti dia akan INSAF dan BERTAUBAT atas kesalahannya sehingga dia DICINTAI oleh Allah."
                              • ”Apabila saya bertemu dengan ORANG KAFIR, saya mengatkan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan DIBERI HIDAYAH oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan DIAMPUNI oleh Allah.”


                              Dan...
                              Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah AKHIR HIDUP kita lebih LEBIH MULIA atau LEBIH HINA dari mereka.


                              Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah kita akan mendapat AMPUNAN dan RAHMAT dari Allah sehingga nantinya menjadi penghuni SURGA, atau sebaliknya kita pada akhirnya TERPEROSOK  dalam DOSA di AKHIR HIDUP kita sehingga akhirnya masuk ke dalam NERAKA dan mereka SEBALIKNYA.


                              Karena KEMULIAAN yang sesungguhnya adalah bila dia selamat dari NERAKA dan dimasukkan oleh Allah ke dalam SURGA.


                               Karena KEHIDUPAN DUNIA adalah FATAMORGANA yang MENIPU, dan  hanya Allah yang mengetaui KEMULIAAN seseorang."


                              Dan karena sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ’alaihi wa sallam telah bersabda  (dari Abu Abdurahman Abdullah ibn Mas'ud ra) :


                              Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air mani. Kemudian 40 hari menjadi segumpal darah, kemudian 40 menjadi sepotong daging.


                              Kemudian diutuslah seorang Malaikat untuk MENIUPKAN ROH kepadanya dan diperintah dengan 4 (macam) perintah, yaitu meNULISkan REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya.


                              Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI SURGA hingga tiada jarak antara dirinya dengan SURGA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI NERAKA, maka masuklah dia ke NERAKA.


                              Dan (ada pula) seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI NERAKA hingga tiada jarak antara dirinya dengan NERAKA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI SURGA, maka masuklah dia ke SURGA”


                              (HR. Bukhari, Muslim)


                              Akhirnya dengan mengangguk-angguk sahabat tadi berkata : "Subahnallah dengan HIKMAH ini semoga Engkau akan selalu MEMULIAKAN orang lain dan MEMULIAKAN KESEMPATAN , sehingga akan  DIMULIAKAN oleh Allah subhanahu wa ta'la"
                              Pemimpin tersebut menjawab : "Amin yaa Rabbal 'aalamiin"


                              Wallahu a'lam bish showab
                              Semoga dapat mengambil HIKMAH dan mengamalkannya




                              "Siapa yang akan diberi kebaikan (nikmat) oleh Allah diberikannya penderitaan (lebih dahulu)."
                              ~(H.R.Bukhari)~

                              22 Oktober 2010

                              ^Tanda Hati Mati^

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


                              "Allah tidak melihat kepada tubuh kalian, dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada HATI dan PERBUATAN kalian."
                              ~(H.R.Muslim)~

                              14 Oktober 2010

                              ALASAN @ HUKUMAN?.. Mari Selidiki Diri & Hati

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                              Mari sahabat dikasihi Allah sekelian... bersama rungkai setiap persoalan dengan leraian terbaik tanpa menafi dan membiar ianya mengaburi kehidupan dan menggelapkan mata hati kita.

                              Selalunya...bila kita bersalah dan melakukan kesilapan, kita mengharap orang memaaf dan menerima diri kita, sebaliknya...adakah kita mudah untuk memaafi dan memberi peluang kepada insan lain memperbaiki menjadi lebih baik? Sesungguhnya Allah memiliki sifat-sifatnya yang sempurna. AL-GHAFFUR-Maha Pemaaf & AT-TAWWAB-Maha Penerima Taubat.
                              Setiap individu memerlukan kepada kasih sayang...ingin memberi dan menerima rasa cinta.. tetapi apakah kita lupa.. Allah AR-RAHMAN-Maha Pengasih & AR-RAHIM-Maha Penyayang yang mana segala rasa ini hanya dimiliki dan matlamat buat DIA AL-AWAL-Yang Awal & AL-AKHIR-Yang Akhir.
                              Bergelar manusia..pasti punyai kelemahan dan kekurangan. Dimana setiap di antara kita ingin kecantikan, kemewahan dan kesempurnaan. Namun apakah kita lupa bahawa DIA AL-HAMIID-Maha Terpuji segala kesempurnaan, kelebihan dan kebaikan adalah daripadaNya..Rabbal Alamin. Allah AL_NAFI'-Maha Pemberi Manfaat, maka redha dan bersyukur dengan kurniaanNYA.

                              Kita sering mengagung kebesaran pangkat, harta dan kedudukan kita.. tetapi kita alpa untuk mengagungkan RABB pada setiap tindakan perilaku dalam kehidupan harian kita. Mengejar duniawi sementara mengabai ukhrawi... Sedang ALLAH AL-AZIM-Maha Agung & AL-MAJID-Maha Mulia sepatutnya diperbesarkan oleh setiap kita yang bergelar hambaNya.
                               
                              Manusia sering tewas dengan cinta dunia... terkadang lemah dengan ujian yang datang, tetapi Allah itu AL-WALLI-Maha Melindungi, AR-RASHID-Maha Membimbing..maka bermohon dan serahkan seluruh jiwa buat AL-WADUD-Maha Mencintai kerana sebaik-baik tempat penggantungan atas kesetiaan dan kebenaran adalah padaNYA AS-SOBBUR-Maha Penyabar.
                              Daripada setiap pergerakkan solah dan Asma' Allah...ana ingin mengajak sekelian pejuang-pejuang seperjalanan ana menghayati bersama apa hikmah dan teladan yang boleh diambil. Jika di kaji penciptaan dan nikmat yang dikurniakan daripadaNYA, banyak dan tidak terhitung walau dibanding seluas lautan.  

                              Terkadang kita terlena dibuai oleh keangkuhan dengan apa yang diperolehi. Walhal semua itu sementara dan tiada jaminan melainkan jihad kepadaNya melalui jalan ketaqwaan.


                                
                              "Tiga jenis manusia yang tidak akan masuk ke syurga: Orang tua yang berbuat zina, pemimpin yang pendusta dan orang miskin yang sombong."
                              ~(H.R.Al-Bazzar)~

                              05 Oktober 2010

                              ..~Berakhirnya Duka Dengan Bahagia~..

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                              Rujukan: AGAR menjadi PRIBADI yang RENDAH HATI dan DISENANGI



                              Ada seorang sahabat yang menemui seorang pemimpin yang alim, kaya dan sholeh.
                              Dia orang yang sangat sopan, terkenal menghargai setiap orang dan mempunyai pribadi yang sangat menyenangkan.

                              Ketika ditanya oleh sahabat tersebut apa TIPS agar dia mempunyai pribadi yang MENYENANGKAN, RENDAH HATI dan DISENANGI banyak orang, pemimpin yang sholeh itu menjawab:

                              ” Saudara , saya SELALU mengHARGAi SETIAP ORANG, siapapun dia, dan saya SELALU mengHARGAi setiap KESEMPATAN”


                              • "Jika saya berjumpa dengan ANAK-ANAK, saya menganggap anak-kanak itu LEBIH MULIA daripada saya, karena anak-kanak ini BELUM BANYAK melakukan DOSA daripada saya.”
                              • ” Apabila saya bertemu dengan ORANG TUA, saya menganggap dia LEBIH MULIA  daripada saya karena dia sudah LEBIH LAMA  berIBADAH."
                              • ”Jika saya berjumpa dengan ORANG ALIM, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena BANYAK ILMU yang telah mereka pelajari dan ketahui."
                              • "Apabila saya berjumpa dengan RAKYATku, saya menganggap dia LEBIH MULIA daripada saya karena dia tidak akan DIMINTA PERTANGGUNG JAWABAN seberat saya, dan mungkin di mata Allah dia LEBIH MULIA karena lebih berTAKWA."
                              • ”Apabila saya melihat ORANG JAHIL (BODOH), saya menganggap mereka LEBIH MULIA daripada saya karena mereka membuat DOSA dalam keJAHILan, sedangkan saya membuat DOSA dalam keadaan MENGETAHUI."
                              • ”Jika saya melihat ORANG JAHAT, saya TIDAK menganggap kita LEBIH MULIA karena mungkin satu hari nanti dia akan INSAF dan BERTAUBAT atas kesalahannya sehingga dia DICINTAI oleh Allah."
                              • ”Apabila saya bertemu dengan ORANG KAFIR, saya mengatkan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan DIBERI HIDAYAH oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan DIAMPUNI oleh Allah.”


                              Dan...
                              Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah AKHIR HIDUP kita lebih LEBIH MULIA atau LEBIH HINA dari mereka.


                              Karena sesungguhnya kita TIDAK TAHU apakah kita akan mendapat AMPUNAN dan RAHMAT dari Allah sehingga nantinya menjadi penghuni SURGA, atau sebaliknya kita pada akhirnya TERPEROSOK  dalam DOSA di AKHIR HIDUP kita sehingga akhirnya masuk ke dalam NERAKA dan mereka SEBALIKNYA.


                              Karena KEMULIAAN yang sesungguhnya adalah bila dia selamat dari NERAKA dan dimasukkan oleh Allah ke dalam SURGA.


                               Karena KEHIDUPAN DUNIA adalah FATAMORGANA yang MENIPU, dan  hanya Allah yang mengetaui KEMULIAAN seseorang."


                              Dan karena sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ’alaihi wa sallam telah bersabda  (dari Abu Abdurahman Abdullah ibn Mas'ud ra) :


                              Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air mani. Kemudian 40 hari menjadi segumpal darah, kemudian 40 menjadi sepotong daging.


                              Kemudian diutuslah seorang Malaikat untuk MENIUPKAN ROH kepadanya dan diperintah dengan 4 (macam) perintah, yaitu meNULISkan REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya.


                              Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI SURGA hingga tiada jarak antara dirinya dengan SURGA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI NERAKA, maka masuklah dia ke NERAKA.


                              Dan (ada pula) seseorang diantara kamu melakukan AMAL AHLI NERAKA hingga tiada jarak antara dirinya dengan NERAKA, melainkan hanya SEJENGKAL saja, Lalu dia didahului oleh CATATAN TAKDIRnya dan beramal dengan AMAL AHLI SURGA, maka masuklah dia ke SURGA”


                              (HR. Bukhari, Muslim)


                              Akhirnya dengan mengangguk-angguk sahabat tadi berkata : "Subahnallah dengan HIKMAH ini semoga Engkau akan selalu MEMULIAKAN orang lain dan MEMULIAKAN KESEMPATAN , sehingga akan  DIMULIAKAN oleh Allah subhanahu wa ta'la"
                              Pemimpin tersebut menjawab : "Amin yaa Rabbal 'aalamiin"


                              Wallahu a'lam bish showab
                              Semoga dapat mengambil HIKMAH dan mengamalkannya




                              "Siapa yang akan diberi kebaikan (nikmat) oleh Allah diberikannya penderitaan (lebih dahulu)."
                              ~(H.R.Bukhari)~

                              *Damaikan Kedukaan Hatimu Permaisuri*

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


                              Tabahlah Jiwamu Permaisuri Mujahidah Solehah,
                              Tenanglah Hatimu Pembela agama Allah,
                              Setiap Kegagalan Mahupun Kekalahan,
                              Perlu Dibentengi Kekuatan & Kesabaran..
                              InsyaAllah Hidupmu Beroleh Kejayaan,
                              Sematkan Azam Yang Dibawa Nabi Junjungan,

                              Sesungguhnya DIA Lebih Mengetahui Taqwa HambaNya
                              Menggunung Tinggi Kepatuhan kebangkitan IMAN kepada Pencipta.


                              7x Setiap Selesai Solat Fardhu - Ketenangan Jiwa & Hati
                              "HasbiYaAllahu La Ilaha Illahu Wa Rabbul Arsyil Azim"

                              فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

                              Ertinya: Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka Katakanlah (Wahai Muhammad): "Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia; kepadanya Aku berserah diri, dan Dia lah Yang mempunyai Arasy Yang besar." (Surah At-Taubah: Ayat 129)


                              "Bacalah Al-Quraan kerana sesungguhnya Al-Quraan itu nanti pada hari kiamat akan datang untuk memberi syafaat kepada orang yang membacanya.."
                              ~(H.R.Muslim)~

                              04 Oktober 2010

                              'Dimanakah Kasih Sayang & Keprihatinan Yang Diberi'~

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                              Pengalaman di pusat asuhan kanak-kanak..membuka mata hati untuk menyingkap rahsia disebalik penjagaan anak-anak saudara seislam. Tidak mampu untuk mengatakan, pilu melihat keadaan insan kecil ini.. Secara tidak langsung menganjakkan persepsi memikir masa depan generasiku akan datang.

                              Apakah tanggungjawab di luar rumah membatasi masa dan prioriti ibu ayah kepada anak-anak dalam proses pertumbuhan @ peningkatan?

                              Terpana seketika melihat anak-anak yang ditinggalkan atas urusan mencari rezeki dan keperluan kehidupan.

                              Alhamdulillah..jika tempat yang dicari baik..maka perkembangan mereka juga turut mengikut menjadi sihat. Malah yang paling membimbangkan, apabila ibubapa sibuk dengan kerjaya, si kecil mula kurang mendapat perhatian. Malangnya lagi bila anak-anak menjadi mangsa kepada arus kemodenan kini. Bergaul dengan rakan-rakan yang membawa pengaruh samaada negatif atau positif.

                              Melihat kepada situasi didikan di tadika..anak-anak diasuh dari awal untuk membaca doa sebelum dan selepas belajar, makan & minum ..serta pelbagai doa harian sebagai amalan orang Islam. Namun, sejauhmanakah keberkesanan dalam mengamalkannya sepanjang kehidupan? Disinilah ibubapa berperanan memeriksa dan mengkaji kembali akhlak dan pendidikan anak-anak.

                              Tidak dinafikan dunia kini memerlukan kemampuan untuk terus membina kehidupan... pada masa sama, asas pembentukan dan ikutan anak-anak juga perlulah seiring dengan syariatNya agar tidak alpa dengan pengaburan dunia yang fana'.

                              "Anak anugerah Allah dan asuhan yang sebaik-baiknya adalah bermula dari rumah" Mula mengamalkan sunnah dan halaqah juga usrah sesama ahli keluarga. Bersama memperbaiki ke arah kebaikan dalam mengejar rahmat Allah dan pemerhatianNya.

                              Semoga kita semua tidak termasuk dibawah golongan orang-orang yang rugi.



                              "Budi pekerti yang baik mencairkan dosa seperti air mencairkan gumpalan salji, sedangkan perangai buruk merosak amal salih seperti cuka merosak madu."
                              ~(H.R.Al-Baihaqi)~

                              ^Wahai Generasi Agamaku!^

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                              Sayu hati bila terpaksa buat pilihan antara hendak teruskan pengorbanan demi anak-anak atau tidak kerana nasihat ibubapa. Walaubagaimanapun ingatan terhadap bekas-bekas penghibur hatiku tidak dapat dinafikan seringkali menjengah ruang mata, menyinggahi hati dan bermain difikiran.

                              "Cikgu datang, ustazah datang....(dengan keriuhan suara itu setibanya dipagar taska/tadika)" tidak mungkin mudah untuk dilupakan.

                              "Ingat cikgu tak datang lagi..". Begitulah terpancar sinar dari wajah suci anak-anak ini.

                              Merenung setiap tingkah laku anak-anak yang bebas dari dosa dan noda ini membuatkan hati tersenyum dan gembira. Segala masalah kekusutan..hilang seketika setibanya kehadiran mereka. Terbayang detik bersama, melihat kerenah pembelajaran dan perkembangan si kecil..walaupun cuma seketika diizinkanNya untuk bersatu bawah satu tujuan.

                              Indahnya ciptaanMu RABB, Kayanya ilmu dan ciptaan yang Engkau turunkan buat insan bernama hamba.

                              Bagaimana untukku mengatakan tidak kepada pengorbanan yang manis ini...berjuang demi pejuang-pejuang Islamku...namun semua ini apakah hanya pada angan-angan atau lontaran semangat ku yang terkubur jauh? Menjadi seorang ummi/guru buat mujahid/mujahidah agamaku?

                              Tertanam perasaan itu..tetapi sukarnya untuk bertemu titik yang menyatukan hajat ini. Apakah ini ujian dan cubaanMu Ya Allah.. keinginan dan harapan untuk bangkit menjadi khalifah menyampai kebenaran. Setiap kali kaki melangkah ditemani jiwa yang tidak pernah gundah untuk menelusuri jalan itu..ada pula asbab yang menjadikan ianya berhenti tanpa kata-kata. Sesungguhnya manusia itu dijadikan terbatas pemikiranNya..dan  sebaik-baik aturan adalah dari Ilmu dan taqdir (qada' qadarNya).

                              Tidak mampu untuk ditafsirkan apakah yang bermain diminda melain seusai doa dan munajatku mengharapakan impian yang diperolehi adalah dari keberkatan dan keredhaanMu. Memang ujian itu satu rahmat. Sesungguhnya dengannya, jiwa ini kembali muhasabah dalam mentarbiyah diri menjadi hamba yang bersyukur dan redha dengan ketentuanMu.
                               
                              Mengapa, bagaimana dan dimana...semua itu dalam rahsiaMu..oleh sebab itu, bagi mereka yang tawakal..sebaik-baik penyerahan kepada ketentuan adalah Yang Maha Pencipta. Teruskan pelayaran anak-anak agama dan bangsaku agar suatu hari antum bakal menjadi pembimbing dan pemangkin ketamaduan Islam yang gemilang  berjaya didunia dan akhirat.  

                              Semoga Allah menempatkan hati-hati dan kehidupan berlandaskan taufiq dan inayahNya buat seluruh umat Muhammad.


                              "Doa seseorang itu akan selalu dikabulkan selama ia tidak terburu-buru, dimana ia mengucapkan, 'Saya telah berdoa kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak memperkenankan doa saya.'"
                              ~(H.R.Bukhari & Muslim)~

                              15 September 2010

                              "~;Keaiban Silam Rahsiakan atau Hebahkan??:~"

                              بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
                              السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



                              Setiap insan pasti punyai kenangan dan kisah lalu mereka. Apalagi kehitaman dimasa silam yang sering menganggu jiwa menjadi dalam keadaan ketakutan dan kebingungan bagi indivbidu untuk meneruskan kehidupan akan datang. Belajar dari kesilapan, perbaiki daripada kelemahan.

                              Hari ini kita mampu mengecapi kehidupan yang lebih teratur dan bermakna atas ketentuan taqdir (Qada' & Qadar).. dan perlunya yang lepas dijadikan ikhtibar juga tauladan menongkah arus berliku kelak. Daripaada kesalahan...bermuhasabah dan iktiqad melalui hati untuk menjadi yang lebih baik

                              Namun... sejauhmana kisah lampau terhijab tanpa disingkap dan diperluaskan setelah taubat dan keinsafan menjernihkan hati dan membaluti diri. Apakah untuk dihebahkan, diceritakan, dirahsia atau dipendam?



                              Mari sahabat sekelian, kita ambil intipati daripada penyampaian ini. Semoga beroleh manfaat dan bimbingan buat diri dan seluruh umat Islam yang dikasihi Allah.


                              Dizaman Umar pernah berlaku seorang wanita telah berzina, kemudian dia telah pun dihukum dengan 100 kali sebat, kemudian dia telah bertaubat, lalu datang seorang yang ingin meminangnya. Ditanyakan kepada Umar apakah dia perlu beritahu yang di pernah berzina? Umar jawab, rahsiakan...

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Semua umat ku selamat kecuali orang yang terang-terangan melakukan dosa. Dan termasuk terang-terangan itu adalah seorang yang melakukan dosa di waktu malam gelap mendadak pagi-pagi diceritakan kepada orang lain. Padahal semalam Allah telah menutupi dosanya itu tetapi setelah paginya dia membuka apa yang Allah tutup itu." (HR Bukhari dan Muslim) "Tiada seorang yang menutupi aurat( keaiban) orang di dunia, melainkan Allah akan menutupi keaibannya di hari kiamat."
                              (HR Muslim)

                              Firman Allah;

                              إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

                              "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."
                              (Surah An-Nuur: Ayat 19)



                              Rakan-rakan seagamaku...

                              Allah amat murka kepada mereka yang menyebarkan keaiban di dalam masyarakat. Sehingga disebabkan mereka maka masyarakat menganggap kejahatan itu merupakan suatu yang biasa dan masyarakat merasa tidak aman daripada buah mulut orang lain.

                              Oleh sebab itu, Allah SWT mengharamkan mengumpat sebagaimana yang difirmankan di dalam ayat berikut:

                              يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

                              "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. Suka kah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
                               (Surah Al-Hujuraat: Ayat 12)

                              Keaiban kadangkala dianggap suatu yang baik untuk dikongsi di atas banyak sebab, antaranya untuk melepaskan tekanan perasaan, untuk menimbulkan rasa insaf, sebagai pelajaran bagi orang lain, untuk menjadikan diri dipandang mulia, memberi alasan dan sebagainya. Atas apa alasan pun, membocorkan keaiban merupakan suatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul.

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak menganiayanya dan tidak pula membiarkan dia teraniaya. Siapa yang menolong keperluan saudaranya maka Allah akan menolong keperluannya pula. Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa yang menutup keaiban seorang Muslim, maka Allah SWT akan menutup keaibannya di hari akhirat."
                              (HR Bukhari)



                              "Siapa yang merosakkan nama baik atau harta benda orang lain, maka minta maaflah kepadanya sekarang ini, sebelum datang hari di mana mata wang tidak laku lagi. Kalau ia mempunyai amal baik, sebahagian dari amal itu akan diambil sesuai dengan kadar aniaya yang dilakukannya. Seandainya ia tidak mempunyai amal baik maka dosa orang lain itu diambil dan ditambahkan kepada dosanya."
                              (HR Bukhari)


                              "Tiada seorang yang menutupi aurat( keaiban) orang di dunia, melainkan Allah akan menutupi keaibannya di hari kiamat."
                              (HR Muslim)


                              Bahkan, keaiban yang dilarang untuk diceritakan itu bukan cuma keaiban orang lain. Keaiban diri sendiri juga harus dan perlu ditutup oleh setiap orang.

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Semua umat ku selamat kecuali orang yang terang-terangan melakukan dosa. Dan termasuk terang-terangan itu adalah seorang yang melakukan dosa di waktu malam gelap mendadak pagi-pagi diceritakan kepada orang lain. Padahal semalam Allah telah menutupi dosanya itu tetapi setelah paginya dia membuka apa yang Allah tutup itu."
                              (HR Bukhari dan Muslim)


                              Keburukan dan kelemahan seseorang yang disebar-sebarkan akan menimbulkan perpecahan dan sangka buruk di dalam masyarakat. Perasaan ukhuwwah akan hilang dan digantikan dengan perasaan benci-membenci dan saling menaruh perasaan dendam. Biasanya seseorang yang membuka keaiban diri kepada orang lain akan menggoda orang yang mendengar untuk membuka keaiban dirinya pula untuk memberi nasihat atau sekadar balasan perkongsian tadi. Kalau tidak pun orang yang mendengar akan mula berburuk sangka atau termotivasi untuk melakukan perbuatan yang sama.

                              Seandainya keaiban tadi adalah keaiban orang lain pula, maka itu sudah masuk ke dalam kategori mengumpat dan seperti yang Allah fimankan tadi, perbuatan itu diumpamakan seperti memakan daging saudara kita yang telah mati. Jelas perbuatan ini merupakan punca perpecahan dan perbalahan sesama muslim. Bahkan, seperti juga membuka aib sendiri, membuka keaiban orang lain juga memotivasi orang yang mendengar untuk berkongsi keaiban orang lain yang dia ketahui juga. Maka tersebar luaslah keburukan dan keaiban di dalam masyarakat sehingga terbuka luaslah pintu-pintu kehancuran, fitnah dan perpecahan di dalam masyarakat. Setiap orang mempunyai keaiban dan tidak ada seorang pun yang terlepas dari melakukan kesalahan.

                              Rasulullah SAW bersabda,
                              "Setiap daripada kamu adalah orang yang berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat."
                              ( HR Ahmad)

                              Maka, selagi mana perbuatannya itu tidak dilakukan secara terang terangan maka perlakuan itu haruslah dirahsiakan dan dia tidak dihukum disebabkan dosanya itu.

                              Dari Umar bin Khattab ra, katanya
                              "Manusia pada zaman Rasulullah SAW berhukum dgn dasar wahyu, dan sekarang wahyu telah tidak turun lagi, sekarang kamu kami hukum dengan menurut apa yang nyata bagi kami tentang kerja mu. Barang siapa yang nyata bagi kami baik, kami amankan dan kami benarkan. Kami tiada mengetahui sesuatu yang dirahsiakan, hanya tuhan yang menghitung yang dirahsiakannya itu. Siapa yang nyata bagi kami jahat, tidak kami amankan dan tidak kami benarkan, walaupun dia mengatakan bahawa yang dirahsiakan hatinya baik.
                              (HR Bukhari)

                              Bahkan barangsiapa yang melakukan kesalahan yang sepatutnya dijatuhi hukuman hudud sekalipun ke atasnya, lalu Allah menutupi keaibannya itu, maka dia seharusnya menyembunyikan keaibannya itu lalu bersungguh-sungguh bertaubat kepada Allah SWT.

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Barangsiapa yang melakukan kesalahan hudud lalu disegerakan hukumannya di atas dunia, maka adalah Allah terlalu adil untuk mengenakan padanya hukuman kali kedua di akhirat. Barang siapa yang melakukan kesalahan hudud lalu kesalahannya ditutup oleh Allah SWT, sehingga dia terlepas darinya, maka Allah adalah teramat pemurah untuk menghukum orang yang telah dilepaskan dari hukuman oleh-Nya."
                              (HR Ahmad, dia berkata hasan gharib. Al-Hakim, dia berkata sahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim)

                              Prof. Dr. Yusuf al-Qardhowi menulis di dalam bukunya Taubat bahawa seseorang yang melakukan dosa-dosa seperti zina, minum arak, dan sebagainya yang tidak melibatkan kezaliman terhadap orang lain, maka dia harus menyembunyikan kesalahannya itu. Tidak perlu diakui di hadapan pemerintah dan mintak untuk dihukum kerana Allah telah menutupi kesalahannya. Akan tetapi seandainya dia tetap ingin mengakui kesalahannya di hadapan pemerintah maka itu juga tidak mengapa. Termasuklah di sini, seseorang yang menyaksikan perbuatan zina atau seumpamanya, sedangkan tidak cukup saksi. Maka seharusnya dia tidak melaporkan kejadian tersebut dan tetap merahsiakannya. Seandainya dia tetap melaporkan kejadian tersebut, maka dialah yang akan menerima hukuman 80 sebatan. Prinsip ini jelas berbeza daripada teori kaunseling barat yang meminta orang yang di kaunseling untuk membuka seluas-luasnya seluruh cerita mengenai dirinya. Kita disuruh untuk memendam seluruh keaiban diri. Persoalan timbul, bagaimanakah caranya untuk mencari jalan keluar dari sesuatu permasalahan seandainya masalah tidak dapat dikongsi. Jawapannya, mungkin soalan tadi dapat kita umumkan dan tidak kita kaitkan dengan mana-mana peribadi. Begitu juga dengan cara menegur, boleh menggunakan kaedah yang umum supaya keaiban pihak yang ditujukan teguran itu ditutup. Mungkin ada yang masih berhujah, bagaimana kalau teguran secara umum tadi tidak berkesan? Perlu diingat, ada orang yang melakukan maksiat kerana dia tidak tahu, ada yang melakukannya kerana terlupa atau terlalai dan ada juga yang melakukannya disebabkan tidak tahan. Orang yang melakukan dosa disebabkan dia tidak mampu menahan godaan tadi, sedangkan dia tahu perbuatan itu merupakan dosa, dan dia cuba sedaya-upaya untuk menyembunyikan keaibannya itu, maka dosanya adalah dengan Allah SWT dan hak dia adalah keaibannya itu dilindungi seandainya secara tidak sengaja terbongkar.

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Demi Allah ia tidak beriman, Demi Allah ia tidak beriman, Demi Allah ia tidak beriman." Orang bertanya, "Siapakah orang itu wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Orang yang tidak aman jiran tetangganya kerana kejahatannya."
                              (HR Bukhari)

                              Mudah-mudahan kita tidak termasuk di dalam golongan yang menyebabkan tetangga kita merasa tidak aman dari kejahatan kita. Bayangkan suasana tempat tinggal yang kita berasa tidak aman dari tersebarnya keaiban diri kita. Tentu tidak selesa bukan? Betapa indahnya sistem kemasyarakatan yang telah Allah SWT buat untuk kita. Dilarang menzalimi, dilarang mendedahkan keaiban diri sendiri dan orang lain, dilarang mencari-cari kesalahan, dilarang mengumpat, dianjurkan saling memberi hadiah, dianjurkan menyebarkan salam, disuruh mendoakan orang yang bersin, disuruh memberi salam dan pelbagai lagi sarana yang Allah SWT tunjukkan pada kita dalam rangka mewujudkan masyarakat saling sayang-menyayangi dan kasih-mengasihi.

                              Rasulullah SAW bersabda:
                              "Tuhan menciptakan rasa kasih sayang itu seratus bahagian. Sembilan puluh sembilan dari padanya disimpan di sisi-Nya. Satu bahagian sahaja yang diturunkannya ke duna. Dengan kasih sayang itulah para makhluk saling berkasih sayang, sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terinjak."
                              (HR Bukhari)

                              "Siapa yang tidak mencintai tidak akan dicintai."
                              (HR Bukhari)

                              "Anda lihat orang-orang yang beriman itu dalam kasih mengasihi, saling cinta-mencintai dan saling tolong-menolong, seperti sebatang tubuh. Kalau ada satu anggota badan yang sakit, maka seluruh tubuh akan ikut menderita tidak dapat tidur dan kepanasan."
                              (HR Bukhari)

                              Benarlah firman-Nya:

                               قُلْ أَتُعَلِّمُونَ اللَّهَ بِدِينِكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم

                              "Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
                              (Surah Al-Anfaal: Ayat 63)



                              Seandainya kita membelanjakan seluruh kekayaan yang ada di langit dan di bumi sekalipun, tak akan pernah terjadinya penyatuan hati antara dua orang sekalipun. Akan tetapi dengan berpandukan sistem yang DIA turunkan dan ajaran yang dibawa Rasulullah, maka lahirlah suatu kaum yang tak pernah di kenal dan tak pernah terbayang oleh manusia lantaran terlalu dalamnya kecintaan di antara sesama mereka. Mereka ibarat satu tubuh, tidak pernah terlintas untuk menyakiti tubuh yang lain. Tidak pernah terlintas untuk membiarkan tubuh yang lain. Tidak pernah menghina dan mencaci tubuh yang lain. Tidak pernah hilang kerjasama di antara mereka. Tidak pernah diam suatu anggota melihat anggota lain terzalimi. Begitulah kuat dan kukuhnya perhubungan di antara mereka.



                              "Iman seseorang hamba tidak akan sempurna sebelum ia meninggalkan kebohongan dalam bergurau dan meninggalkan riya', sekalipun benar."
                              ~(H.R.Ahmad)~